Menulis rupanya memang menjadi terapi paling ampuh untuk menyembuhkan jiwa yang sedang “sakit”. Perempuan berambut keriting ini telah membuktikannya. waktu itu ia baru saja ditinggal pergi orang-orang yang dicintainya, ibu dan suaminya. di bloglah ia mencurahkan seluruh isi kepalanya.
“Awalnya ya memang curhat saja, namun ternyata di blogdetik ia menemukan postingan yang unik-unik, terangnya. Ia mengaku di blogdetik ia menemukan postingan-postingan yang lebih berani, lebih hidup dan tidak monoton. Selain itu ia menemukan teman-teman baru.
Meski awalnya hanya ingin berteman di dunia maya, akhirnya ia ikut kopdarn juga. Selanjutnya dialah yang selau menjadi eo yang menentukan kapan dan di mana kopdar akan di selenggarakan. Sebagai product executive di sebuah perusahaan ide-idenya sangat fresh dan jenial.
Dalam setiap kopdaran dia menyampaikan ide-idenya kepada dblogger (sebutan blogger yang ngeblog di blogdetik). Salah satunya yang paling fenomenal adalah ide untuk mengajak teman-temannya untuk memposting artikel yang temanya di tentukan setiap bulannya. Temanya biasanya mengambil dari isu-isu yang sedang trend. Misalnya untuk bulan mei, mengenai pendidikan gratis. Untuk bulan Juni mengenai Ulang tahun kota Jakarta.
Dengan semangat, ia sendiri yang menyediakan hadiah-hadiahnya. Untuk menilai siapa yang berhak memperoleh merchandise tersebut, ia bekerja sama dengan salah satu dBlogger. Sampai sekarang program tersebut lancar.
Ketika ditanya, apa tujuannya, perempuan pengoleksi perangko, uang kertas kuno, kertas surat, pensil dan penghapus menjawab semangat. “Tentu saja Untuk meramaikan aja, buat lucu-lucuan, katanya dengan tertawa. Ia menambahkan, “aku ingin postingan teman-teman makin hari makin bagus. Bukan masalah curhat saja, tapi bisa menyampaikan ide-ide yang menarik ke dalam tulisan,” kali ini dengan serius.
Masa bocah ia habiskan di kampung medan. Sejak umur lima tahun, ia sudah rajin membaca lima sekawan dan trio detektif. Tak heran sampai sekarang ia mempunyai koleksi novel agatha christie lengkap. Tak heran kalau di blognya, ia menulis lancar. Karena sejak kelas 6 SD, ia telah menulis cerpen pertamanya yang ia beri judul Rumah Kardus.
Ia berniat mengirimkan tulisan tersebutr ke koran lokal. Namun karena usianya yang belum mencukupi, ia terpaksa memakai nama abangnya. Dan betapa senangnya ketika tulisannya itu muncul di harian Waspada Medan. Sejak itu ia rajin menulis cerita anak. Menurutnya menulis cerita untuk anak itu sangat mudah. Karena cerita-ceritanya biasanya masih sederhana.
Kegiatan itu sempat terhenti karena kesibukan kuliah dan kerja. Saat ini ia selain menulis untuk blognya, perempuan yang bernama panjang Juliasih Puji Rahayu hardy Somo Soemito ini juga suka menggambar. Dulu setiap harinya bisa menghabiskan dua-tiga buku gambar. Sekarang hobi menggambar itu dikalahkan oleh kesibukannya mem”branding” sebuah produk.
“Belajar membangun sebuah brand menjadi populer itu mengasyikkan. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana mengubah mindset orang-orang yang sudah addict dengan priduct tertentu, padahal product yang ia tawarkan itu tak kalah bagusnya, ia menjelaskan. Perbincangan berakhir, namun sebelum berpisah ia bertanya, kapan kopdaran lagi?
"
0 comments:
Post a Comment